Fungsi Pada Pemrograman Dart

Sampai dengan pembahasan perulangan, aplikasi Dart yang kita tulis selalu berada dalam sebuah fungsi bernama main. Tapi, apa itu fungsi?

Fungsi merupakan sebuah blok kode yang bisa dipanggil atau dipakai ulang (reuseable) tanpa menuliskan kodenya dua kali. Sebuah program yang kompleks akan terdiri dari sekelompok fungsi yang masing-masing memiliki tugasnya sendiri.

Dalam pemrograman, ada sebuah konsep bernama don’t repeat yourself. Saat ada kode yang sama tapi dipakai berulang kali (dengan copy paste contohnya), maka itu lah saat kita membutuhkan sebuah fungsi.

Sebuah fungsi terdiri dari empat komponen yaitu return type (1), nama fungsi (2), parameter (3), dan return value (4).

Sebuah fungsi dibuat dengan menentukan return_type-nya. Apa yang akan di berikan oleh suatu fungsi? Ketika kita menggunakan pemanggang roti maka yang akan di dapatkan adalah roti yang telah matang. Saat menggunakan juicer maka yang akan kita dapatkan adalah jus. Bila menggunakan penanak nasi, maka hasil yang akan kita dapatkan adalah nasi yang matang. Saat menulis sebuah fungsi, kita tentukan data apa yang akan dihasilkan.

int sum(int one, int two) {
    return one + two;
}

String generateOrderCode() {
    return "ORD/25052024/0001";
}

void greetings() {
    print("Welcome back");
}

void main() {
    greetings();

    var result = sum(1, 2);

    var code = generateCode();
}

Pada tiga contoh di atas kita memiliki empat buah fungsi yang masing-masing akan memberikan sebuah data berupa integer, string dan dua fungsi tidak memiliki return type.

Saat suatu fungsi memiliki return type, hasilnya bisa kita tampung dalam sebuah variabel yang bisa dipakai untuk proses lainnya. Tipe data yang ditulis pada definisi fungsi harus sama dengan data yang di-return.

int circle(double r) {
    var result = 3.14 * r * r;

    return result;
}

Program di atas tidak akan bisa di compile karena variabel result akan menampung data bertipe double, sementara fungsi circle memiliki return int. Agar bisa di compile, tipe data dan apa yang di return harus disesuaikan.

Parameter Fungsi

Saat menggunakan penanak nasi, ia akan meminta dua hal, beras dan air. Beras dan air dalam konsep fungsi merupakan parameter. Tanpa kedua parameter ini, penanak nasi tidak akan berfungsi. Ketika kita menyatakan bahwa suatu fungsi dalam program Dart membutuhkan suatu data, maka tulislah apa saja yang dibutuhkan dalam definisi fungsi tersebut.

double circle(double r) {
    var result = 3.14 * r * r;

    return result;
}

Pada contoh program penghitung luas lingkaran di atas, kita membutuhkan data berupa jari-jari. Bila jari-jari tidak ada, maka luas lingkaran tidak mungkin bisa di hitung. Kita juga menentukan bahwa jari-jari ini harus bertipe integer, user tidak bisa mengirimkan tipe data yang lain.

void main() {
    circle("14"); // Error
    circle(3); // Error 
}

Multiple Parameter

Parameter boleh ditulis lebih dari satu buah. Setiap penulisannya dipisahkan oleh koma.

double rectangle(double length, double width) {
    return length * width;
}

void main() {
    final length = 4.0;
    final width = 10.0;
    print("Luas persegi panjang = ${rectangle(length, width)}");
}

Saat memanggil fungsi, kita perlu memberikan urutan data yang sesuai dengan permintaan parameternya. Salah mengirimkan urutan posisi parameter bisa saja memberikan hasil yang tidak sesuai. Karena parameter meminta data yang harus sesuai posisi, maka penulisan di atas juga biasa disebut dengan positional parameter.

Optional Parameter

Saat menggunakan positional parameter, semua parameternya harus lengkap. Bila kita hanya mengirimkan satu parameter saja, maka program Dart tidak bisa dijalankan.

rectangle(4.0);
//Error: Too few positional arguments: 2 required, 1 given.

Pesan error di atas menunjukkan jenis errornya, harus ada 2 parameter, tapi hanya 1 yang diberikan. Argumen hanyalah istilah bagi parameter yang ditulis saat memanggil fungsi.

Anggaplah kita ingin agar fungsi penghitung luas persegi panjang di atas bisa menerima hanya satu parameter. Bila hanya 1 parameter yang diberikan, kita anggap user akan menghitung luas persegi karena panjang sisinya sama.

double rectangle(double length, [double? width]) {
    if (width == null) return length * length;

    return length * width;
}

Untuk menentukan bahwa suatu parameter bersifat optional atau boleh tidak diberikan, tuliskan di dalam tanda kurung siku. Karena boleh dikosongkan, maka tipe datanya wajib menggunakan tanda tanya diakhir yang menandakan variabel tersebut merupakan nullable. Sekarang, program di atas bisa kita panggil dengan 2 cara:

rectangle(4.0);
rectangle(4.0, 10.0);

Yang perlu pembaca ingat, optional parameter harus disimpan terakhir. Kita tidak bisa menuliskan [double? width] sebelum length. Optional parameter juga boleh lebih dari satu, bahkan semua parameter boleh dijadikan optional.

Default Value

Saat menggunakan optional paramater, sistem Dart akan memberikan nilai null pada variabel width saat fungsi rectangle hanya mengirimkan satu argumen. Dart juga memungkinkan kita untuk menentukan sendiri apa nilai default bagi suatu parameter.

int multiply(int a, [int b = 1]) {
    return a * b;
}

multiply(2, 2); // 4
multiply(5); // 5

Program di atas akan mengalikan variabel a dengan variabel b. Apabila fungsi multiply hanya memberikan satu argument untuk variabel a saja, maka variabel b secara otomatis menampung nilai 1 sesuai dengan default value yang tertulis.

Berbeda dengan optional parameter yang sebelumnya bisa bernilai null, saat diberikan default value, parameter ini pasti akan mendapatkan nilai meskipun tidak dikirim. Oleh karena itu tipe datanya boleh tidak berupa nullable.

Named Parameter

Fungsi di pemrograman Dart memiliki fitur bernama named parameter untuk membuat nama parameter pada fungsi yang dipanggil lebih jelas. Untuk membuat named parameter, berikan tanda kurung kurawal pada parameter yang diinginkan:

void printTime(int hour, {int minute = 0, int second = 0}) {
  var  hourStr = hour.toString().padLeft(2, "0");
  var  minStr = minute.toString().padLeft(2, "0");
  var  secStr = second.toString().padLeft(2, "0");

  print("$hourStr:$minStr:$secStr");
}

void main() {
    printTime(5); 05:00:00
    printTime(5, second: 33, minute: 10); // 05:10:33
}

Variabel minute dan second berada di dalam tanda kurung kurawal, artinya kita harus menuliskan nama variabelnya saat memanggil fungsi tersebut. Perhatikan juga bahwa Dart tidak melihat urutan named parameter karena kita sudah menentukan apa parameter yang dituju. Sementara itu, variabel yang bukan named parameter harus ditulis sesuai urutan penulisannya.

void printTime({int hour, int minute = 0, int second = 0}) {
}

void main() {
    printTime();
}

Pada contoh berikutnya, kita membuat hour menjadi named parameter. Akan tetapi setiap named parameter merupakan optional sehingga bila tidak diberikan default value ia harus dideklarasikan sebagai nullable (int? hour). Bila kita tidak menentukan default value, maka kita bisa menambahkan required agar saat fungsi dipanggil, parameter tersebut tetap wajib dituliskan. Agar suatu named parameter wajib dikirim saat fungsi dipanggil, kita bisa menambahkan required.

void printTime({required int hour, int minute = 0, int second = 0}) {
}

void main() {
    printTime(hour: 3); // 03:00:00
}

Parameter Tanpa Tipe Data

Suatu parameter bila tipe datanya tidak dituliskan akan otomatis diberikan tipe data dynamic.

double circle(r) {
    var result = 3.14 * r * r;

    return result;
}

Program akan tetap bisa di compile, kita pun bisa memanggil fungsi ini dengan mengirimkan int maupun double, tapi bila mengirimkan data yang tidak sesuai, maka aplikasi akan crash.

void main(){ 
    circle("15");
    // Unhandled exception:
    // type 'String' is not a subtype of type 'num'
}

Visual Studio Code atau editor lainnya tidak bisa mendeteksi error sebelum di compile karena parameter r tidak ditentukan tipe datanya.

Hal yang sama juga berlaku untuk return type fungsi. Secara umum penulis lebih menyarankan untuk menuliskan tipe data secara eksplisit untuk menghindari berbagai error yang mungkin muncul.

Arrow Function

Fungsi yang isinya hanya terdiri dari satu baris bisa ditulis dengan arrow function.

int add(int a, int b) {

}

Fungsi di atas bisa ditulis ulang menjadi:

int add(int a, int b) => a + b;

Blok dalam kurung kurawal dan perintah return digantikan oleh tanda panah =>. Penggunaan tanda panah hanya berlaku bagi fungsi yang memiliki return type dan bisa ditulis dalam satu baris saja. Bila blok kodenya lebih dari satu baris, maka tidak bisa dituliskan sebagai arrow function.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *